
Yogyakarta, 9 Desember 2024 – Dalam rangka memaksimalkan dukungan terhadap perkembangan ekosistem dan kemampuan para startup, Innovative Academy mengupayakan kegiatan workshop, menggandeng beberapa narasumber dari perusahaan ternama. Pada akhir pekan pertama bulan Desember 2024, dua workshop terselenggara dengan baik dengan penuh antusiasme, salah satunya Startup Ecosystem Workshop. Bertempat di GAIA Cosmo Hotel Yogyakarta, peserta yang datang tidak hanya dari tim startup internal UGM, tetapi juga dari beberapa startup dan mahasiswa yang antusias untuk belajar mengenai topik aktual tersebut. Direktur Pengembangan Usaha, Dr. Hargo Utomo, M.B.A. hadir untuk menyambut para peserta serta membuka kegiatan. Beliau menyampaikan kebanggaan atas terselenggaranya berbagai kegiatan pendukung inkubasi, salah satunya adalah workshop. “Workshop yang terselenggara ini merupakan salah satu upaya dukungan kami terhadap keberlanjutan ekosistem startup yang ada di lingkungan UGM maupun di lingkungan eksternal, dengan harapan seluruh lapisan masyarakat dapat ikut berpartisipasi dan merasakan dampak dari terlaksananya kegiatan,” ujar Dr. Hargo Utomo, M.B.A dalam sambutannya.
Ecosystem Startup Workshop terbagi menjadi tiga sesi dengan pembahasan topik yang menarik di setiap sesinya. Sesi pertama dengan tajuk “Beyond the Hype: Building a Sustainable and Scalable Startup” menghadirkan Arif Fajar Saputra (CEO & Co-Founder Nuxcle), Dara Mawar Jelita (Programme Manager Block 71), Prastyo Ruandhito (CEO & Co-Founder BroilerX), dan Yasa Nugroho (CEO & Founder Xerpihan) sebagai narasumber yang memfasilitasi diskusi dan sharing session. Pemilihan topik ini berkaca pada isu yang kerap muncul di mana startup cenderung mengalami kesulitan dalam upaya mempertahankan bisnisnya. Sesi kedua merupakan keynote session yang disampaikan oleh Farid Arkan selaku Consulting Analyst dari Deloitte Digital SEA. Berfokus pada strategi growth hacking bagi para startup di bidang teknologi, materi yang dibawakannya memberi gambaran mengenai implementasi strategi mengembangkan bisnis secara cepat dengan pengeluaran seminimal mungkin, baik dari lini strategi marketing hingga peningkatan brand awareness. “Dalam strategi growth hacking dikenal metriks AARRR (Acquisition/Awareness, Activation, Retention, Referral and Revenue) sebagai basis implementasi di mana startup dapat berfokus pada elemen – elemen tersebut,” ujar Farid Arkan dalam penyampaiannya. Sesi terakhir memfasilitasi para startup di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk membangun jejaring dengan tim lain maupun dengan komunitas startup yang mewadahinya, yaitu Komunitas Startup Jogja. Tiga panelis hadir untuk memeriahkan sesi diskusi terbuka dengan topik “Ecosystem Support for Tech Startup Development in Yogyakarta”, yaitu Farid Ramadhani M., S.E. (Program Coordinator SEBI UMY), Donni Prabowo, M.Kom., M.B.A. (Direktur Eksekutif ABP Inkubator), dan Bagus Panuntun, S.E., M.B.A. (Direktur IBISMA UII). Dimoderatori oleh Ade Rahadian selaku Founder Komunitas Startup Jogja, pembahasan mengarah pada pentingnya dukungan sebuah platform seperti komunitas maupun inkubator terhadap keberlanjutan dan perkembangan startup.
Seluruh topik yang diangkat pada Startup Ecosystem Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sekaligus wadah bagi para startup di lingkungan UGM maupun di sekitar DIY dalam upayanya berkembang dan membentuk jejaring yang suportif. (Editor: Dinda; Dokumentasi : Tim IA)