2 November 2024 – Terobosan menarik datang dari alumni Sekolah Vokasi UGM (SV UGM), Herjuno Rizki Priatomo dan Giovani Ega Charisma. Keduanya mengembangkan Intelligent Rail Vibrations Monitoring System (IRV-MS) yang bermanfaat dalam industri perkeretaapian dalam memantau getaran kereta api. Inovasi yang mereka kembangkan ini telah dipakai oleh PT. KAI selaku klien pertama. Herjuno menuturkan bahwa pengembangan IRV-MS berawal dari studi kasus yang didapatkannya saat melakukan pengukuran jalur kereta api di Sumatera. “Ditemukan kasus bearing failure, kondisi kerusakan pada bearing kereta api,” ujar Herjuno. Bearing pada kereta api berfungsi sebagai bantalan ketika kereta api melakukan gerakan memutar atau bolak-balik. Perlu dilakukan maintenance secara berkala pada bearing. Saat ini, LRT Jakarta juga memanfaatkan inovasi yang dibuat oleh Herjuno dan Ega sebagai alat ukur pemantauan dan analisis kondisi kereta api.
Selain pembuatan IRV-MS, Herjuno dan Ega juga sedang mengembangkan inovasi yang tak kalah menarik. Inovasi ini dilatarbelakangi oleh ketidaknyamanan penumpang kereta api yang merasakan frequency sickness, seperti kelelahan, pusing, hingga sakit punggung. Produk bernama Natix mereka kembangkan sebagai solusi frequency sickness dengan mengukur getaran kereta secara real-time.
Tak berhenti di situ, startup baru yang mereka rintis, Indonesia Mandiri Era Teknologi (IEMT), merilis produk bernama Aicoustica. Dengan tujuan untuk mengurangi risiko kerusakan dan kecelakaan kereta api, produk berbasis alat yang mereka kembangkan ini berfokus pada analisis kondisi kereta api sebelum dipasarkan. Aicoustica yang memang berorientasi pada bisnis telah mendapatkan bantuan dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta kemitraan dari beberapa perusahaan swasta. “Pembuatan produk Aicoustica ini juga dilatarbelakangi oleh request dari industri, yaitu Akebono”, tutur Herjuno. Karya IEMT ini telah dipamerkan di kancah nasional hingga internasional, yaitu pada Hannover Messe 2023 di Jerman dan Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang digelar pada Oktober lalu.
Herjuno menerangkan bahwasanya basis pendidikan yang diajarkan di SV UGM berfokus pada pemberian pengalaman di lapangan untuk meningkatkan keterampilan para mahasiswa di bidangnya masing – masing. “Sebagai dosen, kami selalu menekankan proses pendidikan dengan prinsip berdikari agar mereka mampu grow up melalui penelitian dan praktik, salah satunya dengan penciptaan IEMT ini,” tutur Agustinus Winarno selaku dosen di SV UGM.
Berita ini diparafrase dari sumber berikut:
https://www.detik.com/edu/edutainment/d-7615412/inovasi-lulusan-vokasi-ugm-ini-dipakai-di-kereta-api-ri-hingga-lrt