Yogyakarta, 12 Oktober 2024 – Tahap pertama masterclass program Innovation Challenge yang membahas mengenai strategi pemetaan stakeholder, customer archetype, dan market research timeline telah berhasil dilaksanakan di Hotel Artotel, Yogyakarta. Diikuti oleh 10 startup yang sebelumnya telah berhasil terseleksi pada tahap kurasi, kegiatan berlangsung sangat interaktif.
Pada minggu pertama ini, dihadirkan lima co-fasilitator berpengalaman mengenai problem sprint pengembangan startup, yaitu Sebastian Alex Dharmawangsa (CEO Kolektiv.tech), Ray Rezky Ananda (CEO Bantu Ternak), Irvindio Patrianusa (CEO Kalikesia), Hestyriani Annisa (COO Edspert.id), dan Muhammad Rizky Pratama (CEO dan Co-founder AiFarm) untuk membimbing para startup menyelesaikan tugas yang diberikan selama kegiatan berlangsung. Para co-fasilitator terlibat langsung dalam membantu startup terpilih di Innovation Challenge, mulai dari pembuatan peta stakeholder, pengembangan user persona, hingga penyusunan timeline untuk riset pasar. Tahap ini merupakan langkah dasar yang harus ditempuh oleh masing – masing startup demi keberlanjutan solusi yang digagas. “Dalam pengembangan startup, kita harus memiliki sustainability model agar solusi yang kita kembangkan tidak stuck di tempat dan akhirnya mati”, ujar Alex, dalam kesempatannya menyampaikan materi mengenai mapping stakeholder.
Materi mengenai problem solution fit merupakan materi kedua yang diberikan pada minggu pertama masterclass program. Para co-fasilitator berharap, melalui materi yang disampaikan ini, startup yang diinkubasi mampu menggali kebutuhan pasar berkaitan dengan ide atau gagasan yang dimiliki, menganalisis solusi paling ideal untuk permasalahan yang diangkat, hingga strategi penetrasi ke pasar. Disampaikan oleh Ray Rezky, agenda kedua ini dapat berjalan dengan mendapat antusiasme tinggi dari para startup. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan pentingnya konsistensi yang harus dimiliki oleh setiap startup dalam masa berprosesnya. “Masing – masing startup perlu untuk selalu memiliki struktur rencana kerja yang matang agar dapat selalu maintain dan menjaga konsistensi pergerakannya,” tambah Rey.
Dalam kesempatan ini, Alex, yang juga merupakan program advisor Innovation Challenge menyampaikan linimasa Innovation Challenge yang akan dilaksanakan selama kurang lebih 8 minggu dengan banyak aktivitas, workshop, dan masterclass menarik yang akan membantu para startup untuk menggali potensi dan merealisasikan gagasan yang dimilikinya. Beliau juga menekankan bahwa core dari program Innovation Challenge ini adalah tahap legalisasi startup yang nantinya akan diselenggarakan pada minggu ke-7. Hal ini akan membantu mereka untuk memproteksi dan mengakuisisi produk yang dimiliki. Selanjutnya, startup dengan produk paling menarik dan solutif akan diberikan kesempatan untuk melakukan pitching pada GIFT (Global Innovation and Future Technology) 2024 yang bertempat di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, Universitas Gadjah Mada. Beberapa universitas ternama dari berbagai negara akan datang dan terlibat dalam program tersebut. Hal ini akan membuka peluang startup untuk bisa unjuk gigi dan membuka akses investasi global.
(Editor: Dinda, Dok: Tim IA)